Penyedia pusat data Asia Pasifik, Princeton Digital Group (PDG), kemarin mengumumkan kemitraan dengan Pertamina Patra Niaga untuk menggunakan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) sebagai pengganti bahan bakar diesel untuk pusat data mereka di Indonesia, dengan perkiraan pengurangan emisi karbon sebesar 70 – 90%, menurut siaran pers PDG.
HVO adalah biofuel terbarukan yang berasal dari 100% minyak nabati, lemak hewani, atau minyak goreng bekas. Tidak seperti biodiesel tradisional, HVO sangat mirip dengan diesel fosil tetapi pembakarannya lebih bersih, mengurangi emisi gas rumah kaca dan partikel secara signifikan. Dengan beralih ke HVO untuk generator cadangan, perusahaan tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga menurunkan polutan berbahaya seperti nitrogen oksida dan partikulat sehingga menghasilkan udara yang lebih bersih. Peralihan ke HVO juga menandakan komitmen PDG untuk mengurangi jejak karbon Scope 1-nya.Adopsi HVO oleh PDG sejalan dengan tujuan dekarbonisasi Indonesia sekaligus memajukan upaya global untuk beralih dari bahan bakar fosil ke alternatif yang lebih berkelanjutan.
“Kemitraan kami dengan Pertamina Patra Niaga adalah bukti komitmen PDG terhadap pertumbuhan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di seluruh Asia Pasifik. Penerapan HVO di Indonesia menandai langkah penting dalam strategi kami untuk mengurangi emisi Scope 1, dan mempercepat transisi energi, sekaligus menetapkan tolok ukur baru untuk infrastruktur digital berkelanjutan di wilayah ini,” kata Varoon Raghavan, Chief Operating Officer dan Co-founder PDG.
Alimuddin Baso, Direktur Pemasaran Pusat & Perdagangan di PT Pertamina Patra Niaga mengatakan, “Kolaborasi dengan PDG ini merupakan langkah signifikan dalam misi kami untuk mempercepat perjalanan keberlanjutan Indonesia melalui kemitraan strategis. Sebagai Penyedia Solusi Energi dan Mitra Dekarbonisasi, Pertamina Patra Niaga, melalui platform Pertamina One Solution kami, tidak hanya menyediakan bahan bakar yang lebih bersih tetapi juga menyediakan dukungan logistik dan infrastruktur terintegrasi. Dengan menyediakan bahan bakar yang lebih bersih untuk infrastruktur penting seperti pusat data, kami membantu mengurangi emisi, sekaligus memajukan tujuan nol bersih Indonesia tahun 2060 dan transisi energi.”Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), perusahaan energi milik negara Indonesia, telah berperan penting dalam memastikan ketersediaan dan skalabilitas pasokan HVO di dalam negeri.