Malaysia mengantisipasi menjadi negara kecerdasan buatan (AI) pada tahun 2030 dengan ekonomi digital yang menyumbang 30 persen dalam produk domestik bruto (PDB) untuk negara tersebut, Menteri Digital Malaysia, Gobind Singh Deo, mengatakan kepada wartawan pada sebuah acara di Kuala Lumpur kemarin. “Dalam hal membangun negara AI, kami telah mengambil langkah nyata yang menunjukkan bahwa kami berkomitmen untuk membangun ekosistem. Saat ini, kita sudah melihat banyak industri yang beroperasi menggunakan solusi AI. Seiring berjalannya waktu, kita akan (mengembangkan dan mengadopsi) solusi ini jauh lebih cepat,” katanya.
“Target tahun ini untuk ekonomi digital adalah 25,5 persen dari PDB yang dapat dicapai karena negara mengharapkan lebih banyak investasi yang masuk ke sektor ini,” tambahnya.Sebelumnya dalam pidato di Smart City Expo Kuala Lumpur 2025, Gobind menekankan visi Malaysia untuk menjadi Negara AI — memposisikan AI sebagai pendorong utama pembangunan sosial-ekonomi, tata kelola, dan kehidupan sehari-hari, sambil memastikan bahwa manfaat kemajuan teknologi dibagikan secara adil, inklusif, dan berkelanjutan.
“Saya menegaskan kembali komitmen Kementerian [Digital] untuk mendukung para pemimpin kota, inovator, dan komunitas sebagai enabler dan mitra dalam perjalanan digital Malaysia. Saya yakin bahwa Malaysia dapat menghadirkan Kota AI yang tidak hanya cerdas, tetapi juga benar-benar melayani ‘rakyat’ [warga negara] — efisien, inklusif, dan siap untuk masa depan,” katanya.
Pada acara tersebut, tiga Memorandum of Understanding (MoU) dan satu Letter of Collaboration ditandatangani sebagai berikut:
1) MoU pertama antara DNB dan Ericsson meluncurkan Program Pendidikan Teknologi Abad ke-21, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pegawai negeri di dewan lokal dan lembaga publik dengan pengetahuan praktis dalam AI, 5G, dan Internet of Things.
2) Perjanjian kedua meresmikan Letter of Collaboration antara DNB dan Amazon Web Services (AWS) untuk bersama-sama mengembangkan platform Kota AI nasional, mengintegrasikan infrastruktur cloud, pembelajaran mesin, dan analisis data tingkat lanjut untuk memungkinkan operasi perkotaan secara real-time dan pengambilan keputusan prediktif.
3) MoU ketiga, antara DNB, MDEC, dan Malaysian Smart City Alliance Association (MSCA), menetapkan kerangka kerja dan standar bersama untuk Kota AI di Malaysia, memandu integrasi teknologi ke dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan sistem mobilitas, layanan warga digital, dan solusi perkotaan berkelanjutan.
4) MoU terakhir, yang ditandatangani antara MDEC dan AI Innovation Hub Dell Technologies, mendirikan tempat pengujian untuk prediksi AI iklim di Zona Warisan Dunia UNESCO Penang. Proyek ini bertujuan untuk melindungi warisan budaya sambil meningkatkan ketahanan lingkungan melalui AI.DNB (Digital Nasional Berhad) adalah entitas milik pemerintah di Malaysia yang mengelola jaringan 5G negara tersebut sementara MDEC (Malaysia Digital Economy Corporation) adalah badan pemerintah yang dibentuk untuk memimpin ekonomi digital Malaysia.